Super Administrator16 April 2021
PORTAL JOGJA -
Berkendara sepeda motor saat menjalankan ibadah puasa di bulan
Ramadhan akan terasa berbeda dengan berkendara di
hari-hari biasa.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan
emosi saat berkendara, hal ini bisa karena perubahan jam tidur, jam
makan, hingga perilaku pengguna jalan. Pengendara sepeda motor pun perlu ekstra
kendali diri saat berkendara agar
selamat dalam berkendara dan
ibadah tetap lancar.
“Kemampuan mengendalikan emosi setiap orang berbeda-beda.
Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga kondisi tubuh yang fit selama
berpuasa dan selalu utamakan keselamatan dalam berkendara”, ujar
Johanes Lucky, Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor
(AHM).
Berikut beberapa tips dari AHM dalam berkendara selama
melaksanakan ibadah puasa agar
tetap dalam kondisi prima dan juga safety :
Rencanakan
perjalanan
Rencanakan perjalanan untuk mendapatkan rute dan waktu
yang tepat sehingga dapat terhindar dari kemacetan dan emosi tetap terkontrol.
Misalnya, mengantisipasi kondisi lalu lintas saat pulang kerja di bulan puasa yang
sangat padat, karena banyak orang yang mengejar waktu agar dapat berbuka puasa di rumah
bersama keluarga.
Istirahat
yang cukup
Sebagai antisipasi perubahan jam tidur, atur ulang waktu
tidur untuk memastikan tidur tetap cukup. Banyak orang yang merasakan kantuk
luar biasa saat di bulan puasa yang
tentunya dapat membuat pengendara lebih cepat lelah dan konsentrasi berkurang.
Lakukan istirahat setelah satu sampai dua jam berkendara. Apabila
rasa kantuk menyerang atau konsentrasi sudah menurun, segeralah beristirahat.
Atur asupan makanan
Guna antisipasi perubahan jam
makan, tambahkan asupan bernutrisi tinggi seperti mengkonsumsi sayur, buah,
vitamin dan memperbanyak minum air putih guna mencegah dehidrasi tubuh saat berkendara sehingga
konsentrasi tetap terjaga.
Pemanasan
sebelum berkendara
Selain meningkatkan respon saat berkendara,
pemanasan dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi kesiapan fisik untuk berkendara.
Fokus berkendara
Fokuskan energi untuk berkendara saat berkendara, sehingga
konsentrasi dapat tetap terjaga dan berkendara aman.
Berpikir
positif
Berpikir positif akan membantu
dalam mengelola emosi sehingga konsentrasi berkendara tetap
terjaga.
Prediksi
bahaya
Dengan melakukan prediksi bahaya, kita dapat
mengantisipasi perubahan perilaku pengguna jalan. Misalnya, pengendara yang
tergesa-gesa menjelang waktu berbuka puasa, pengendara
yang menepi saat waktu berbuka puasa, pejalan kaki
yang menawarkan jajanan berbuka puasa di tepi
jalan dan lainnya.
Selain itu, lakukan persiapan dasar lainnya mulai dari
perlengkapan berkendara seperti
jaket dan helm serta kelengkapan surat berkendara. Lakukan
juga pemeriksaan kendaraan sebelum berkendara. Dan
dalam situasi pandemi yang belum berakhir ini, protokol kesehatan tetap harus
diutamakan.
Dalam kondisi apapun setiap pengguna jalan diharapkan
dapat meredam emosi dengan menumbuhkan empati dan menghargai pengguna jalan
lain serta menerapkan #cari_aman dalam berkendara agar
tidak menggangu pengguna jalan lain dan meningkatkan risiko kecelakaan.
”Dengan meningkatkan kendali diri, diharapkan konsentrasi
dan emosi dapat terjaga sehingga berkendara menjadi
aman dan nyaman, serta ibadah puasa berjalan
lancar”, tutup Lucky.
Source: portaljogja.com